Jumat, 06 Juli 2012

MENJAGA HATI

Kawan, seperti yang diketahui bersama oleh seluruh penduduk negeri ini melalui Media, bahwa beberapa minggu ini Jakarta diguncang kasus pemerkosaan yang sangat membuat ngeri semua keluarga Indonesia. Terutama yang memiliki anak perempuan. Kenapa perempuan? iya, karena setuju tidak setuju bahwa perempuan lah yang selalu menjadi korban (objek) pemerkosaan. Nah, kembali ke bahasan di atas, kasus pemerkosaan yang terjadi di Ibu Kota tersebut lebih memiriskan lagi karena terjadi di dalam Angkot yang notabene adalah transportasi rakyat (umum). Dan lebih biadabnya lagi, pelaku nekat melakukannya kepada penumpang wanitanya sendiri di dalam angkot meski saat itu hari masih terang benderang (bukan waktu malam), Astaqfirullahal Adzim. Lantas apakah hubungannya antaram kasus amoral akut tersebut dengan Rok Mini. Untuk membahas masalah ini  ada satu opini menarik yang layak kita seduh bersama. Opini ini ditulis di Laman Hidayatullah.com oleh Kholili Hasib, seorang Mahasiswa Pasca Sarjana Istitut Studi Islam Darussalam Gontor Ponorogo. Berikut seduhannya:
PADA hari ahad (18/09/2011), anggota Perkumpulan Pembela Hak Perempuan mengadakan aksi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) untuk  memprotes pernyataan Gubernur DKI, Fauzie Bowo, tentang himbauan tidak memakain rok mini bagi perempuan.
Pernyataan Fauzie Bowo (Foke)  itu dilatarbelakangi terjadinya kasus pemerkosaan di angkot beberapa hari lalu. Ia menghimbau agar penumpang wanita tidak menggunakan pakaian mini saat berada di angkutan umum agar tidak mengundang reaksi negatif. Seduhan Lengkap

2 komentar: